Senin, 22 April 2019

BAB II: Menatap Masa Depan dengan Optimis, Ikhtiar dan Tawakal

Menatap Masa Depan dengan Optimis, Ikhtiar dan Tawakal

1. Optimis
     Sifat  optimis adalah sifat orang yang memiliki harapan positif dalam menghadapi segala hal atau persoalan . Kebalikan dari optimis adalah pesimis .
    
      Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita memiliki sifat optimis . Sifat itu memicu seseorang menjadi bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan dan memberi kekuatan dalam menghadapi suatu masalah . Sebaliknya sifat pesimis menjadi penyebab seseorang menjadi terpuruk tidak bersemangat.
      
       Sifat optimis termasuk perilaku terpuji (akhlak karimah ) yang harus dimiliki sewseorang muslim. Seorang muslim yang memiliki sifat optimis akan selalu berfikiran positif dan berprasangka baik kepada Allah Swt. 
        
        Seseorang yang bersifat  optimis akan tetap semangat mengahadapi semua permasalahan . Jika tidak berhasil menyelesaikan suatu permasalahan, maka dia akan mencoba lagi untuk kedua kalinya , jika gagal kedua kalinya , akan mencoba lagi untuk ketiga kali, sampai berhasil.Sebaliknya jikia sesorang pesimis, maka akan menyerah dan tidak mau berusaha lagi . Sifat pesimis merupakan sifat tercela yang harus dihindari oleh setiap muslim . Sifat pesimis akan membuat seseorang berprasangka buruk kepada diri sendiri dan kepada Allah Swt.
       
          Setiap cobaan hidup yang dialami oleh seorang muslim harus dihadapi dengan tabah , semangat pantang menyerah , serta bersungguh berusaha mencari solusi terbaik . Pantang bagi seorang muslim untuk mengeluh apalagi berputus asa. Hidup ini akan terasa menyenangkan dan terasa indah jika kita mampu menjalani dengan penuh optimis. 
       
          Salah satu ciri orang yang optimis adalah ia memiliki harapan yang baik pada saat sebelum melakukan suatu pekerjaan . Melakukannya dengan sepenuh hati dan perasaan senang serta pada saat melaksanakan suatu pekerjaan . Orang yang optimis mensyukuri keberhasilannya dan mengevaluasi kekurangannya , setelah selesai melakukan suatu pekerjaan.
    
           Ciri lain dariorang yang optimis adalah melihat segala sesuatu sebagai sebuah kesempatan , peluang,dan kemungkinan. Sebalikanya orang yang pesimis melihat segala sesuatu sebagai kegagalan dan ketidakmungkinan . Dalam suatu yang sulit orang optimis akan selalu bilang, "Meskipun sulit,namun masih ada kesempatan untuk berhasil ". Sebaliknya ,dalam situasi yang mudah orang yang pesimis masih mengatakan , " Sebenarnya itu hal yang mudah bagiku , namun aku khawatir kalaunanti alkan gagal".
      
           Orang yang optimis biasanya ditandai dengan wajah yang berseri seri dan mudah untuk tersenyum . Sebaliknya orang yang pesimis biasanya sering cemberut dan terlihat murung.

Cara mengembangkan rasa optimis sebagai berikut:
a. Mempunyai sikap lahiriah yang membuktikan betapa besar rasa percaya terhadap diri sendiri.
b. Mengembangkan diri sendiri dengan bersikap seimbang.
c. Mengembangkan diri sendiri dengan bersikap jujur.
d. Mengembangkan diri sendiri dengan cara memperbaiki cara berbicara dan bersosialisasi.
Jadi sekarang kamu ingin memilih sifat optimis atau pesimis ? ;)

2. Ikhtiar
       Ikhtiar adalah berusaha dengan sungguh sungguh untuk  mencapai harapan, keinginan atau  atau cita-cita . Ketika seseorang menginginkan sesuatu  maka harus mau berusaha atau berupaya untuk meraihnya.
    
       Usaha - usaha tersebut merupakan bagian penting yang harus dilakukan oleh manusia. Dengan demikian tidak dibenarkan orang yang mempunyai keinginan itu hanya berdiam diri tanpa ada upaya sama sekali . Selanjutnya usaha tersebut diikuti dengan doa , memohon kepada Allah Swt . Agar keinginan tersebut terwujud.
Contoh - contoh ikhtiar :
  1.  Orang yang ingin pandai harus berusaha dengan rajin belajar.
  2. Orang yang ingin hidup berkecukupan harus berusaha dengan bekerja.
  3. orang yang ingin memiliki tabungan harus berusahga hidup hemat atau mengurangi pengeluaran.
  4. Orang yang ingin sehat harus berusaha dengan rajin menjaga kebersihan dan beroalahraga.
  5.  Orang yang sedang sakit dan ingin sembuh harus berobat.
3.  Tawakal 
 
     Tawakal adalah berserah diri kepada Allah Swt.Atas hasil us dengan sungguh aha kita seterlah berusaha dengan berusaha - sungguh dan berdoa . Misalnya , saat menghadapi ulangan kamu sudah belajar dengan sungguh-sungguh dan menyelesaikan soal- soal dengan cermat dan teliti . Setelah itu kamu pasrah dan menyerahkan keputusaan atas hasil usaha kamau kepada Allahn Swt .

     Kepribadian tawakal ini merupakan salah satu akhlak terpuji . Seseorang yang memiliki sifat tawakal bearti telah memilik modal awal yang baik . Seandainya hasil usahanya tidak memuaskan maka ia dapat menerima dengan lapang dada dan penuh  kesabaran . Sebaliknya , jika hasil usahanya sangat memuaskan maka ia tidak merasa sombong dan angkuh karena hal itu semata - mata karunia dari Allah Swt .Ingatlah bahwa manusia hanya berkewajiban untuk berusaha , sedangkan keputusan sepenuhnya ditangan Allah Swt .

    Seseorang yang menyertakan  tawakal dalam setiap tindakan dan usahanya akan berdampak positif terhadap kepribadiannya . Dampak positif iniu terlihat tidak hanya ketika usaha nya berhasil . Namun  juga terlihat ketika usahanya tidak berhasil. Orang yang tawakal tetap menanggapinya dengan positif.

  1. Kalau usahanya sukses , orang yang tawakal menyakini bahwa kesuksesan itu merupakan karunia Allah Swt . Yang harus disyukuri dan tidak perlu menjadi tinggi hati.
  2. Kalau usaha tidak sukses , orang yang tawakal tidak berputus asa dan tetap berusaha . Bahkan dia melakukan intropeksi diri mengapa usahanya tersebut belum berhasil. Apakah ada sesuatu yang kurang atau ada yang ia kerjakan dengan tidak sungguh - sungguh . Orang yang tawakal tetap menyakini bahwa kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar