negara majemuk dengan beragam perbedaaan. Perbedaan suku, agama, warna kulit, dan bahasa di Indonesia merupakan anugerah berharga dari Allah Swt.
Berpandangan positif terhadap pemeluk agama lain perlu dikedepankan supaya bangsa kita tetap rukun, damai dan bersatu. Pandangan positif ini akan muncul jika kita melihat persamaannya, bukan perbedaannya. Dengan demikian maka akan tumbuh rasa saling menghargai dan menghormati agama dan kepercayaan orang lain.
A. Pengertian Toleransi
Toleransi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tasamuh. Secara bahasa toleransi berarti tenggang rasa. Secara istilah, toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati perbedaan antarsesama manusia. Allah Swt. menciptakan manusia berbeda satu sama lain. perbedaan merupakan sumber kekuatan apabila bersatu dan bekerja sama. Oleh karena itu Islam mengajarkan untuk menghargai dan menghormati perbedaan.
Toleransi antarsesama muslim berarti menghargai dan menghormati perbedaan pendapat yang ada dalam ajaran agama Islam. Misalnya, perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat salat tarawih. Sebagian umat Islam melaksanakan salat tarawih delapan rakaat ditambah tiga rakaat salat witir, sebagian yang lain melaksanakan dua puluh rakaat ditambah tiga rakaat salat witir. Kedua pendapat ini harus dihargai dan dihormati karena masing-masing memiliki dasar masing-masing.
Perbedaan-perbedaan dalam tubuh agama Islam masih bisa ditoleransi apabila terjadi dalam masalah furu’iyah (cabang), seperti jumlah rakaat tarawih, doa qunut, dan lain-lain. Namun, kita tidak boleh
toleransi dalam masalah ushul (pokok) dalam Islam, misalnya kitab suci al-Qur’ān, kiblat, dan Nabi.
Ada orang mengaku Islam tetapi kiblat salatnya bukan di Ka’bah, kitab sucinya bukan al-Qur’ān, nabinya bukan Muhammad saw. Maka kita harus menolak keras pendapat seperti ini, namun tidak boleh berbuat anarkis atau menghakimi sendiri dengan tindakan kekerasan.
Adapun yang dimaksud toleransi kepada nonmuslim yaitu menghargai dan menghormati pemeluk agama lain untuk beribadah sesuai agama dan keyakinannya masing-masing.
B. Sikap Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari toleransi dapat diwujudkan dengan sikap-sikap sebagai berikut.
- Bergaul dengan semua teman tanpa membedakan agamanya.
- Menghargai dan menghormati perayaan hari besar keagamaan umat lain.
- Tidak menghina dan menjelek-jelekkan ajaran agama lain.
- Memberikan kesempatan kepada teman nonmuslim untuk berdoa sesuai agamanya masing-masing.
- Memberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah bagi nonmuslim.
- Memberikan rasa aman kepada umat lain yang sedang beribadah.
- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengadakan silaturahmi dengan tetangga yang berbeda agama.
- Menolong tetangga beda agama yang sedang kesusahan.
Kepada umat agama lain, Islam juga mengajarkan untuk toleransi. Dalam Islam tidak ada ajaran supaya membenci atau memusuhi umat agama lain. Namun perlu diingat bahwa toleransi kepada golongan nonmuslim hanya terbatas pada masalah-masalah duniawi, sedangkan yang berkaitan dengan masalah aqidah dan ibadah harus sesuai dengan agamanya masing-masing.
C. Toleransi dan Kedamaian Negeri
Toleransi antarumat beragama di Indonesia sudah berjalan baik dan perlu terus dijaga. Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia telah menempatkan diri sebagai contoh bagi bangsa-bangsa lain tentang pelaksanaan toleransi beragama. Undang-Undang Dasar 1945 menjamin hak setiap warga negara untuk melaksanakan ibadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing.
Di samping hak beragama, kita juga punya kewajiban untuk menghargai dan menghormati umat agama lain. Dengan menjunjung tinggi sikap menghargai perbedaan maka kehidupan masyarakat akan damai dan sejahtera Sikap toleransi harus diterapkan dalam hubungannya dengan sesama muslim maupun nonmuslim sehingga dapat menciptakan kedamaian dan keharmonisan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar